Sebuah Prolog | Tentang Diriku (1)
Sebenarnya aku tidak merasa perlu menuliskan sesuatu di
sini, karena kadang tulisan hanya menjadi sebuah hasil karya pikiran yang
maknanya mengawang jauh dari kata-kata yang tertulis. Hanya menjadi sebuah
karya terampil seseorang dalam menyusun kata demi kata menjadi kalimat, kalimat
demi kalimat menjadi sebuah paragraf, begitu seterusnya. Dengan kata lain,
terkadang tulisan hanya menjadi pembuktian bahwa seseorang memiliki jiwa
sastrawan, atau berpikiran literatif.
Namun, ternyata lebih dari itu. Mungkin tidak semua dari
kita tahu, ketika Bapak B.J. Habibie terjebak dalam situasi haru mendalam
selepas ditinggal sang istri terkasih, beliau memang terlihat tegar di luar,
namun siapa sangka jika jiwa Bapak Presiden RI ke-3 itu begitu rapuh di dalam
hingga beliau menderita sebuah penyakit psikiatrik yang disebut Psikosomatik Malignant.
"Waktu Ibu meninggal, hanya dalam waktu 7 atau 8 hari kemudian saya itu kejebak tengah malam jalan tanpa menggunakan sandal di dalam rumah seperti anak kecil nangis mencari ibunya. Dalam hal itu, tim dokter mengatakan, 'Pak Habibie itu namanya mengalami Psikosomatik malignant. Atau kalau tidak hati-hati dalam kesedihan ia bisa mengikuti jejak istrinya ke liang kubur”
Dan dalam keadaan tersebut, dokter memberikan 4 opsi
penyembuhan kepada beliau; Pertama, beliau harus masuk rumah sakit jiwa; Kedua,
beliau tinggal di rumah dengan mendapat pengawasan serta perawatan dari
psikiater; Ketiga, beliau disarankan untuk curhat
kepada kerabat atau keluarga
terdekat; Dan yang keempat, beliau harus menyelesaikannya sendiri. Akhirnya Pak
Habibie memilih opsi keempat, yaitu menyelesaikannya sendiri dengan cara
menulis kisah hidupnya ke dalam sebuah buku.
Tepat setelah proses penulisan
buku tersebut rampung, beliau seperti mendapatkan
energi baru, semangat baru, sehingga beliau mengibaratkan diri beliau seperti
komputer yang telah di-restart. Beliau bisa bangkit dari keterpurukan dan kesedihan, dan kembali menjalani hari sebagai seorang bangsawan yang pernah, atau mungkin masih berperan penting bagi bangsa ini.
Hal tersebut mungkin menunjukan arti sebuah proses menulis,
arti memengaruhi diri sendiri, arti dari self-encouragement,
dan arti dari perasaan yang tercurah.
...bersambung...
0 comments: